Macam - macam Contoh Perhitungan

Misalkan trader OP 1 LOT std di EURUSD, dengan SL 50 pips dan target profit 150 pips.Jika pergerakan 1 pip setara dengan $10, maka:

Jika Trader punya modal segede $10.000, LOT yang pas dan aman sangat bergantung pada RR yang digunakan. Sebaiknya resiko per trade tidak lebih dari 1-2% dari modal. Pake modal $10.000, itu berarti trader hanya boleh ambil risiko cuman $100-$200 per trade aja.

Contoh nih, kalo trader menetapkan SL sejauh 50 pips, Kalo risiko $100 (1% dari modal), trader bisa menggunakan 0,2 LOT.Buat modal $10.000 maximal paling aman untuk OP adala 1 LOT. Ini menjaga RR tetap bisa terkendali dan memungkinkan trader bisa strong di market lebih lama.

Pengertian Sederhana LOT

Secara sederhana LOT adalah satuan volume transaksi di trading forex. Ada tiga jenis ukuran LOT yaitu:

Continya, kalo trader OP 1 LOT Std di EURUSD, trader sedang memperdagangkan €100.000 terhadap dolar AS.

Risk ratio adalah perbandingan antara potensi profit dan boncos dalam sebuah transaksi. Rasio risiko yang umum digunakan adalah 1 banding 2 atau 1 banding 3, yang berarti trader berisiko kehilangan $1 untuk setiap potensi cuan sebesar $2 atau $3.

Cara menghitung risk ratio:

Apa Perbedaan Trader Aktif Dengan Trader Pasif?

Dalam dunia trading, ada dua pendekatan utama yang dapat diambil oleh seorang trader, yaitu trader aktif dan trader pasif. Kedua pendekatan ini memiliki filosofi, karakteristik, dan implikasi yang berbeda. Memahami perbedaan antara trader aktif dan...

Menghitung Ratio Dan Putaran

FOREXimf.com - Yang namanya trading itu ga akan pernah sukses kalo kamu ngatur LOT aja ga bisa. Banyak loh trader di indonesia yang boncos alias gagal ternyata bukan karena salah open posisi, salah strategi, atau sekedar kena SL. Tapi keboncosan ini dikarenakan oleh hal yang sepele banget yaitu ga tau cara atur LOT yang pas dengan modal.

Banyak loh trader yang ga sadar waktu OP, ternyata pake lot gede atau ga sepadan dengan modal yang ada. Akibatnya dana gak bisa nahan pergerakan fluktuatif di market yang akibatnya akun trader kena absen Margin Call alias MC. Biar ga kena MC lagi nih, trader harus ngerti istilah LOT yang sering digunakan sebagai satuan ukuran volume transaksi. Memahami ukuran LOT dan cara menghitung risiko sangat penting bahkan jadi salah satu Key Of Succes alias kunci sukses trader dalam mengelola akunnya.

Hitungan rumus matematis:

- Tentukan persentase RR per trade: (misalnya 1% dari modal). Misalnya modal trader $10.000, risiko 1% berarti cuman $100.

Gunakan rumus keren ini:EXP:

Jadi, OP LOT yang paling aman buat modal $10.000 adalah 0,2 lot.

“jika saya ingin OP sebesar 0.5 LOT, berapa modal paling aman untuk trading?”

Untuk OP sebesar 0,5 lot, kita bisa menghitung modal aman dengan mempertimbangkan RR per trade.

Jadi, modal paling aman untuk trading 0,5 lot dengan SL 50 pips adalah sekitar $25.000.

Untuk menghitung modal yang aman saat OP sebesar 0,5 lot secara matematis, ikuti langkah-langkah berikut:

Jadi, modal yang paling aman untuk OP 0,5 LOT dengan SL 50 pips adalah $25.000.

“jika saya ingin OP di 2700.00 di XAUUSD SL di 2690.00 dengan toleransi RR sebesar $200. berapa LOT ideal untuk OP?”Cara hitung LOR ideal dengan toleransi RR sebesar $200 di XAUUSD:

SL= 2700.00 − 2690.00 = 10 pips

Trading Forex Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!

Jadi, lot ideal untuk OP cuman 0,2 lot aja.

Memahami LOT Menjaga Uang Tetap aman

Memahami ukuran LOT penting banget buat jaga uang trader tetap aman. LOT menentukan volume OP yang trader lakukan, tentu akan berpengaruh langsung pada seberapa besar RR bakal diambil.

Kalo udah bisa pake LOT sesuai dengan RR, trader bisa mengontrol besarnya potensi keboncosan dalam setiap trade. Ini memungkinkan trader bisa kuat bertahan di market lebih lama, bisa menghindari MC, SO, dan menjaga modal tetap aman meskipun terjadi fluktuasi market yang gak terduga.Mengelola ukuran LOT dan menghitung risk ratio yang tepat adalah dua elemen penting dalam trading forex. Memahami ini membantu trader meminimalkan boncos dan memaksimalkan keuntungan.

Mau belajar banyak soal FOREX dan seluk beluknya? Yuk akses Ebook dari FOREXimf secara gratis di web client area. Daftarkan diri dan jadi trader jago. Tidak lupa join juga Grup telegram VIP FOREXimf biar bisa kumpul bareng dan cari cuan berjamaah sama trader lainnya. Rugi aja kalo ga sampe join!

Mungkin sebagian kamu sudah pernah mendengar dan tidak begitu asing dengan Asset Turnover Ratio. Ya, istilah ini digunakan kalau kita berbicara tentang segala hal yang berhubungan dengan investasi. Tapi tenang, buat kamu yang masih belum begitu paham tentang Asset Turnover Ratio, kita akan pelajari dulu sebelum masuk ke perhitungannya.

Apa itu Asset Turnover Ratio?

Asset Turnover Ratio membicarakan tentang ketergantungan antara jumlah penjualan atau pendapatan sebuah perusahaan terhadap nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan Asset Turnover Ratio ini akan sangat berguna untuk menjadi indikator nilai sebuah aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan perusahaan. Seberapa berpengaruhnya aset sebuah perusahaan terhadap pendapatan atau revenue yang dihasilkannya.

Kita bisa menyimpulkan bahwa semakin tinggi nilai dari Asset Turnover Ratio, maka akan semakin efisien pula perusahaan tersebut dalam memanfaatkan aset – aset yang dimilikinya. Untuk kamu yang sebelumnya pernah mendengar ada aset bergerak dan tidak, aset yang menghasilkan dan tidak, nah inilah parameter atau indikator yang digunakan untuk menentukannya.

Sebuah perusahaan boleh memiliki banyak aset namun banyaknya aset tersebut belum tentu bermanfaat dan memberikan nilai yang berarti. Perusahaan yang memiliki banyak aset melimpah namun tidak bernilai akan kalah dengan perusahaan lain yang memiliki aset sedikit namun bermanfaat dan menjadi revenue atau pemasukan bagi perusahaannya.

Sebaliknya, jika angka Asset Turnover Ratio yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut kecil, maka perusahaan dinilai tidak efisien dan tidak baik dalam memanfaatkan harta dan aset yang dimilikinya dalam hubungannya dengan pemasukan perusahaan.

Bagaimana cara menghitung Asset Turnover Ratio?

Rumus atau formula untuk menentukan Asset Turnover Ratio sebenarnya sederhana. Pertama kamu harus mengetahui total aset yang kamu punya. Ini tentu harus ada parameter periodenya, misalnya saja 1 tahun. Kamu harus tahu dulu aset awal dan asset akhirnya dalam periode tersebut. Nilainya dijumlahkan kemudian dibagi 2. Kedua, kamu harus tahu total penjualan yang kamu peroleh dalam kurun waktu yang telah kamu tentukan tersebut. Terakhir, kamu hanya perlu membagi total penjualan dengan hasil akhir aset kamu tadi. Dan hasilnya adalah Asset Turnover Ratio yang bisa kamu jadikan parameter seberapa bergunanya aset kamu terhadap penjualan atau pemasukan perusahaan.

Jadi ada 4 variabel yang menjadi poin utama dalam perhitungan Asset Turnover Ratio. Total aset awal, total aset akhir, rata – rata total aset, dan revenue.

Apa informasi yang kamu peroleh dari angka Asset Turnover Ratio?

Diawal kita tahu bahwa Asset Turnover Ratio memberitahu kita seberapa bergunanya aset yang kita miliki terhadap penjualan. Namun bagaimana kita mengartikannya? Apa saja informasi yang bisa kita peroleh dari angka ini?

Asset Turnover Ratio bisa kita hitung dalam periode tertentu sesuai dengan kebutuhan data kita. Namun, biasanya perusahaan menghitungnya dalam periode tahunan agar mudah untuk dipantau dan ditelaah.

Asset Turnover Ratio juga tidak bisa diartikan sama untuk berbagai sektor industri. Misalnya saja untuk sektor industri retail dan consumer, nilai Asset Turnover Ratio biasanya cenderung relatif tinggi karena angka penjualan besar sementara aset yang dimiliki tidak begitu banyak. Sebaliknya untuk sektor industri seperti utilities dan real estate biasanya akan memiliki Asset Turnover Ratio yang rendah karena asetnya banyak dan penjualannya tidak sebanding atau lebih sedikit.

Oleh karena itu, kita juga harus tahu konteksnya sebelum mulai menghitung Asset Turnover Ratio dan membandingkannya dengan industri sektor lain. Contohnya saja, kita tidak bisa membandingkan Asset Turnover Ratio perusahaan retail dengan telekomunikasi, karena tidak apple to apple. Perbandingan hanya akan memberikan informasi yang valid jika yang kita bandingkan berada di kategori sektor industri yang sama.

Asset Turnover Ratio mempermudah investor untuk mengetahui apakah perusahaan dapat memanfaatkan aset secara efisien. Investor juga dapat menggunakan nilai ini untuk membandingkannya dengan perusahaan lain di sektor industri yang sama demi mengetahui performa perusahaan. Investor juga bisa mengetahui kelemahan perusahaan. Di poin mana perusahaan tidak mampu untuk memanfaatkan asetnya. Ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki performa perusahaan tahun depan.

Apakah investor hanya tertarik dengan Asset Turnover Ratio?

Banyak investor ternyata tidak hanya menginginkan angka Asset Turnover Ratio, namun mereka butuh lebih dari itu. Para investor ingin mengetahui seberapa cepat sebuah perusahaan mampu menghasilkan pemasukan atau revenue dari hasil penjualan menggunakan aset yang mereka miliki. Untuk mengetahui informasi ini, dibutuhkan ROE (Return of Equity). Perhitungannya menggunakan komponen penting dari analisis DuPont yang banyak digunakan pada tahun 1920 oleh DuPont Corporation. Rumusnya juga tidak sulit. Kamu hanya harus menggabungkan perhitungan untuk profit margin, asset turnover, dan financial leverage.

ROE = ( Net IncomeRevenue ) x ( RevenueAverage Assets ) x ( Average AssetsAverage Equity )

Assets Turnover Ratio vs Fixed Asset Turnover

Jika Assets Turnover Ratio digunakan untuk mengukur seberapa berpengaruh dan efisien penggunaan aset terhadap penjualan atau revenue, maka Fixed Asset Turnover digunakan untuk mengetahui performa yang sifatnya lebih operasional. Rasio ini akan membandingkan antara penjualan bersih dengan total aset tetap dan mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersih dari investasi aset tetap seperti properti, penanaman modal, atau PP&E. Ketika nilai fixed Asset Turnover Ratio justru lebih tinggi maka kita dapat menyimpulkan bahwa perusahaan mampu menggunakan investasi aset tetap dengan efisien dan baik untuk menghasilkan revenue.

Apakah Asset Turnover Ratio memiliki limit?

Ya. Ketika Asset Turnover Ratio harus digunakan untuk membandingkan aset atau saham yang mirip, perbandingan ini tidak memberikan rincian yang detail yang akan berguna untuk menganalisa perkembangan saham. Suatu perusahaan bisa saja memiliki nilai Asset Turnover Ratio yang berbeda drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Investor harus memeriksa tren pasar juga untuk mengetahui apakah nilai Asset Turnover Ratio mengartikan apakah penggunaan aset meningkat atau malah menurun.

Asset Turnover suatu perusahaan biasa saja menurun saat perusahaan membeli sejumlah aset yang nilainya lebih besar pada kurun waktu tertentu selama satu tahun. Sebaliknya, nilai Asset Turnover Ratio juga bisa saja naik ketika perusahaan ternyata menjual sejumlah aset. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi nilai Asset Turnover Ratio sebuah perusahaan selama kurun waktu kurang dari 1 tahun.

Bagaimana teman-teman calon investor? Sudah mengerti dan paham tentang perhitungan Asset Turnover Ratio? Meskipun bukan satu-satunya perhitungan yang bisa menjadi parameter kita menilai sebuah penanaman modal dan saham di sebuah perusahaan, namun mengetahui dan paham tentang Asset Turnover Ratio juga menjadi hal yang penting. Kita bisa menggunakan nilai ini bersamaan dengan rasio-rasio pembanding lainnya untuk membantu kita mengetahui performa perusahaan dimana kita menanam saham atau modal.

Buat kamu yang ternyata merupakan pemilik perusahaan juga bisa menjadikan nilai ini sebagai parameter pencapaian atau alert dan warning bagi kamu guna terus memperbaiki performa dan efisiensi kinerja perusahaan.

Demikianlah artikel tentang cara menghitung asset turnover ratio, semoga bermanfaat bagi Anda semua.