Pengertian Kata Tobat

Kata tobat berasal dari bahasa Arab taaba-yatubu-taubatan yang berarti “kembali”. Dari jauh menjadi dekat, dari acuh menjadi peduli atau dari maksiat menjadi taat. Sementara itu, pengertian taubat dalam ajaran agama Islam menurut istilah adalah kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW mengajarkan doa taubat dari segala dosa yang penting dan diamalkan setiap selesai sholat fardhu. Karena setiap manusia tidak pernah tidak melakukan dosa, dosa besar maupun dosa kecil. Oleh sebab itu maka umat Islam yang melakukan dosa ataupun kesalahan diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan taubat.

Sebagaimana firman Allah SWT tertuang dalam Qur’an Surat An Nur ayat 31 yaitu :

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Wa tuubuu ilallahi jami’an ayyuhal mu’minuuna la’allakum tuflihuun

Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung,” (QS. An Nur:31).

Adapun hal-hal yang perlu dikerjakan saat bertobat antara lain yaitu :

Bagi umat Muslim yang ingin melakukannya, berikut ini kita akan bahas mengenai bacaan doa taubat dan sholat taubat.

Doa Taubat dari Kesalahan Tak Disengaja

Doa taubat dari segala yang diajarkan Rasulullah lainnya yakni doa mohon diampunkan dari kesalahan yang tidak disengaja.

“اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي هَزْلي وَجِدِّي، وخَطَئي وعَمْدي، وَكُلَّ ذَلِكَ عِنْدِي”

Artinya: “Ya Allah, ampunilah bagiku semua kesalahanku, ketidaktahuanku, dan sikap berlebihan dalam urusanku, serta semua yang Engkau lebih mengetahui dariku. Ya Allah, ampunilah bagiku selorohku dan kesungguhanku, dan (juga) kekeliruanku serta kesengajaanku, yang semuanya itu ada padaku.”

Doa Setelah Sholat Taubat

Setelah sholat taubat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan permohonan ampunan dari Allah SWT.  Berikut bacaan dzikir setelah sholat taubat yaitu :

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَالْعَ ظِيمَالَّذِي لَاإِلَهَإِل َّاهُوَالْحَ يَّالْقَيُّو مَوَأَتُوبُإ ِلَيْه

Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi.

Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Setelah membaca dzikir tersebut, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa setelah sholat taubat berikut ini yaitu :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّ يْ لَا إِلَه َ إِلَّا أَن ْتَ خَلَقْتَ نِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَ أَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَو َعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِ كَ مِنْ شَرّ ِ مَا صَنَعْ تُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْ مَتِكَ عَلَي َّ. وَأَبُوْ ءُ بِذَنْبِي ْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنّ َهُ لَا يَغْ فِرُ الذُّنُ وْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta, kholaqtani wa ana abduka wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A ‘udzu bika min syarri maa shona’tu abu-u laka bini’matika ‘alayya wa abu-u bidzanbi, faghfirlii fainnahuu alaa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmat mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Demikian pembahasan doa tobat Islam, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku tentang taubat, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Doa Tobat Islam – Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Tak sedikit juga seseorang mulai menyadari kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalunya, sehingga berusaha untuk bertobat agar bisa kembali lagi ke jalan yang penuh dengan kebaikan.

Dalam Islam, terdapat doa tobat yang dianjurkan untuk dibaca ketika seorang Muslim sudah meniatkan dirinya untuk tobat nasuha. Taubat nasuha atau taubat yang benar akan menghapus dosa sebelumnya. Apabila seseorang benar-benar bertaubat atas dosa yang pernah dilakukannya dengan taubat yang sesungguhnya serta diiringi dengan minta ampun kepada Allah.

Untuk memahami doa tobat Islam, maka kamu bisa simak ulasan ini, Grameds. Di dalam artikel ini akan dijelaskan doa tobat Islam beserta bahasa Arab dan Latinnya. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Doa Taubat dari Semua Dosa

Doa taubat dari segala dosa selanjutnya yakni dibaca dalam tahiyat akhir sebelum salam.

“اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ”

إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: “Ya Allah, ampunilah bagiku semua dosa yang telah kulakukan dan semua dosa yang kusembunyikan, dan semua dosa yang aku lahirkan, dan semua ke berlebih-lebihan serta semua perbuatan yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705)

Doa taubat dari segala dosa ini dibaca Nabi Yunus ketika dimakan ikan paus selama 40 hari.

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Anbiya: 87).

Doa Nabi Yunus tersebut tertuang dalam hadits Nabi SAW:

عَنْ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

Artinya: “Dari Sa’din ia berkata; Rasulullah shallallahu wa alaihi wa sallam bersabda: “Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah; laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi) [No. 3505 Maktabah Al Ma’arif Riyadh] Shahih.

Shalat taubat dikerjakan ketika kita melakukan dosa-dosa atau maksiat yang dilakukan dalam rangka untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Pengertian sholat taubat sendiri adalah shalat sunnah dua rakaat yang disyariatkan untuk dikerjakan oleh seorang hamba dalam rangka bertaubat kepada Allah SWT terhadap kesalahan yang pernah dilakukan. Sholat taubat boleh dikerjakan kapan saja, baik siang maupun malam.

Anjuran melaksanakan sholat taubat ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam at Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalib, dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq yaitu :

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ

Artinya: “Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya.”

Berikut ini rangkuman dari berbagai sumber mengenai doa setelah sholat taubat beserta niatnya.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat taubati rok’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku berniat melakukan sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Pengertian Kata Tobat

Kata tobat berasal dari bahasa Arab taaba-yatubu-taubatan yang berarti “kembali”. Dari jauh menjadi dekat, dari acuh menjadi peduli atau dari maksiat menjadi taat. Sementara itu, pengertian taubat dalam ajaran agama Islam menurut istilah adalah kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW mengajarkan doa taubat dari segala dosa yang penting dan diamalkan setiap selesai sholat fardhu. Karena setiap manusia tidak pernah tidak melakukan dosa, dosa besar maupun dosa kecil. Oleh sebab itu maka umat Islam yang melakukan dosa ataupun kesalahan diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan taubat.

Sebagaimana firman Allah SWT tertuang dalam Qur’an Surat An Nur ayat 31 yaitu :

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Wa tuubuu ilallahi jami’an ayyuhal mu’minuuna la’allakum tuflihuun

Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung,” (QS. An Nur:31).

Adapun hal-hal yang perlu dikerjakan saat bertobat antara lain yaitu :

Bagi umat Muslim yang ingin melakukannya, berikut ini kita akan bahas mengenai bacaan doa taubat dan sholat taubat.

Doa Tobat Islam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah beberapa bacaan doa tobat Islam yang dapat dibaca dan diamalkan untuk memohon ampunan dari Allah SWT yaitu:

Doa Tobat Nabi Muhammad

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaahal ‘azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum, wa atubu ilaih

Artinya: “Aku minta ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Allahumma inni zhalamtu nafsii zhulman katsiiran, wa laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min ‘indika, warhamnii, innaka antal ghofuurur-rohiim

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705)

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Subhaanaka wa bihamdika. Astaghfiruka wa atuubu ilaik

Artinya: “Maha Suci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku mohon ampunan-Mu. Aku bertobat kepada-Mu.”

Salah satu sifat Allah SWT, yang menjadi berkah dan nikmat tersendiri bagi kita hamba-hamba-Nya adalah Allah Maha Pengampun atau Al Ghafur. Maka dari itu, salah satu nikmat Allah yang sangat besar yang diberikan kepada umat manusia adalah nikmat bertaubat dari segala kesalahan dan dosa atas perilaku maksiat.

Beberapa ibadah memiliki amalan agar bisa menuntun pelaku maksiat agar segera kembali ke jalan yang baik. Melalui buku Ibadah-Ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat Agar Taubat Nasuha, pembaca akan mengetahui ibadah-ibadah yang dianjurkan agar bisa melakukan taubat nasuha.

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي

Robbi innii zholamtu nafsii, fagh-fir lii

Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku.” (QS. Al-Qashash [28]: 16)

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta, kholaqtani wa ana abduka wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A ‘udzu bika min syarri maa shona’tu abu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbi, faghfirlii fainnahuu alaa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambaMu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuiMu atas nikmat Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padaMu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَىَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Robbighfir lii wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim

Artinya: “Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Bagi seorang Muslim dianjurkan agar tidak takabur terhadap suatu hal. Maka dari itu, penting bagi umat Muslim agar mengetahui lebih dalam tentang ilmu-ilmu agama. Buku IHYA ULUMIDDIN 7: Pintu Taubat bisa dijadikan sebagai panduan untuk bertaubat.

Doa taubat dari segala dosa yang diajarkan Rasulullah SAW pertama yakni doa yang dipanjatkan Nabi Adam as ketika diusir oleh Allah SWT dari surga karena melanggar larangan.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya: Adam dan Hawa berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al A’raf : 23).

Kesalahan besar yang dilakukan Adam dan Hawa adalah melanggar larangan Allah SWT untuk memakan buah khuldi saat berada di dalam surga. Oleh karena itu, Nabi Adam membaca doa untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Nabi Adam memanjatkan doa yaitu :

“Robbana dholamna Anfusana wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin.”

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Imam at-Thabari dalam Tafsir-nya menyebutkan bahwa maksud dari kata ‘menzalimi diri kami sendiri’ merupakan kalimat penyesalan karena telah melakukan keburukan yang justru merugikan diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa saat seseorang melakukan keburukan, ternyata akan merugikan dirinya sendiri.

Selain itu, dalam doa Nabi Adam tersebut juga meminta agar taubatnya diterima. Kalimat ‘wa tarhamna lanakunanna minal khosirin,’ menunjukkan jika Nabi Adam dan Hawa tidak diampuni, maka mereka akan menjadi hamba yang merugi.

Allah SWT kemudian menjawab doa Nabi Adam: “Hai Adam, Aku telah terima taubatmu dan telah Aku ampuni dosamu. Tidak ada seorangpun di antara keturunanmu yang berdoa dengan doa sepertimu kecuali Aku ampuni dosa-dosanya, Aku angkat kesedihan dan kesulitannya, Aku cabut kefakiran dari dirinya, Aku niagakan dia melebihi perniagaan semua saudagar, Aku tundukkan dunia di hadapannya meskipun dia tidak menghendakinya.”

Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab ad-Durul Mantsûr fît Tafsîril Ma’tsûr mengutip riwayat bahwa sebelum memanjatkan doa, Nabi Adam bermunajat: “Ya Allah, jika Aku memohon kepada-Mu dengan nama Muhammad, apakah Engkau sudi mengampuni dosaku?”

Allah menjawab, “Siapa Muhammad?” Adam berkata, “Maha Suci Engkau, ketika Engkau ciptakan aku, aku tengadahkan wajahku menghadap arasy-Mu dan di sana tertulis kalimat ‘Laa ilaaha Illallah’, maka Aku tahu bahwa tidak ada seorang pun yang lebih tinggi derajatnya di sisi-Mu kecuali dia yang namanya bersanding dengan nama-Mu.”

Allah menjawab, “Hai Adam, dia adalah nabi terakhir dari keturunanmu. Jika bukan karena dia, aku tidak akan menciptakanmu.”

Setelah dikeluarkan dari surga, diceritakan bahwa Nabi Adam kemudian memutari Ka’bah sebanyak tujuh kali dan shalat dua rakaat.

Setelah itu, Nabi Adam kemudian mendatangi multazam, yakni dinding Ka’bah yang terdapat di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Kemudian, ia pun berdoa:

Allahumma innaka ta‘lamu sirri wa ‘allaniyati, faqbal ma’dziroti. Wa ta‘lam ma fi nafsi faghfir li dzunubi. Wa ta’lamu hajati wa atini suali. Allahumma inni as aluka iimaanan yubasyiru qolbi, wa yaqinan shodiqon hatta a‘lama annahu la yusibana illa ma katabta ali, ar ridho bima qodhoita ‘alayya”.

Artinya: “Ya Allah, Engkau mengetahui rahasia dan tindak-tandukku, terimalah permohonan maafku. Engkau mengetahui detak hatiku, ampunilah dosaku. Engkau mengetahui kebutuhanku, kabulkanlah permohonanku. Ya Allah, aku memohon padaMu diberikan keimanan yang meresap dalam hati, keyakinan yang teguh sehingga aku yakin bahwa tidak ada apa pun yang akan menimpaku kecuali karena takdir yang telah Engkau catat dan aku ridha terhadap ketentuan yang Engkau tetapkan untukku.”

Menurut Syekh Abu Bakar Syatha, Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Adam bahwa anak-cucunya berdoa seperti ini, maka segala kesulitannya akan diringankan, rezekinya dicukupkan dan dicukupkan segala kebutuhan duniawinya walaupun tidak mengharapkan.

Dalam kitab Al-Maslakul Qorib karya Al-Habib Thohir bin Husain bin Thohir terdapat tambahan dalam doa tersebut: “Ya Allah, panjangkanlah umurku dalam ketaatan kepada-Mu dan mengenal-Mu, dan penuhilah hatiku dengan keyakinan yang mana dengannya menjadi ringanlah segala musibah dunia. Dan ringankanlah atasku sakaratul maut dan tutuplah usiaku dengan keadaan yang terbaik, dan rezky kanlah aku pertemanan dengan Nabi-Mu Muhammad semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam-di akhirat dalam surga khuldi dan berilah aku nikmat dengan memandang ‘wajah’-Mu yang mulia.”

Doa taubat dari segala dosa yang diajarkan Rasulullah selanjutnya yakni doa sayyidul istighfar. Doa ini dianjurkan dibaca pagi dan petang yaitu :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Latinnya : Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu a’uudzubika min syarri maa shona’tu abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u budzanbii fagjfirlii fainnahuu laa yaghfiru dzunuuba illaa anta.

Artinya : “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasanMu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

Doa taubat dari segala dosa selanjutnya yang diajarkan Rasulullah SAW yakni dibaca setelah sholat wajib.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَىَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Rabbighfir lii wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim.

Artinya: “Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i, Al-Bukhari)

Doa Tobat Islam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah beberapa bacaan doa tobat Islam yang dapat dibaca dan diamalkan untuk memohon ampunan dari Allah SWT yaitu:

Doa Tobat Islam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah beberapa bacaan doa tobat Islam yang dapat dibaca dan diamalkan untuk memohon ampunan dari Allah SWT yaitu:

Doa Tobat Nabi Muhammad

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaahal ‘azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum, wa atubu ilaih

Artinya: “Aku minta ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Allahumma inni zhalamtu nafsii zhulman katsiiran, wa laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min ‘indika, warhamnii, innaka antal ghofuurur-rohiim

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705)

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Subhaanaka wa bihamdika. Astaghfiruka wa atuubu ilaik

Artinya: “Maha Suci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku mohon ampunan-Mu. Aku bertobat kepada-Mu.”

Salah satu sifat Allah SWT, yang menjadi berkah dan nikmat tersendiri bagi kita hamba-hamba-Nya adalah Allah Maha Pengampun atau Al Ghafur. Maka dari itu, salah satu nikmat Allah yang sangat besar yang diberikan kepada umat manusia adalah nikmat bertaubat dari segala kesalahan dan dosa atas perilaku maksiat.

Beberapa ibadah memiliki amalan agar bisa menuntun pelaku maksiat agar segera kembali ke jalan yang baik. Melalui buku Ibadah-Ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat Agar Taubat Nasuha, pembaca akan mengetahui ibadah-ibadah yang dianjurkan agar bisa melakukan taubat nasuha.

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي

Robbi innii zholamtu nafsii, fagh-fir lii

Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku.” (QS. Al-Qashash [28]: 16)

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta, kholaqtani wa ana abduka wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A ‘udzu bika min syarri maa shona’tu abu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbi, faghfirlii fainnahuu alaa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambaMu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuiMu atas nikmat Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padaMu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَىَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Robbighfir lii wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim

Artinya: “Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Bagi seorang Muslim dianjurkan agar tidak takabur terhadap suatu hal. Maka dari itu, penting bagi umat Muslim agar mengetahui lebih dalam tentang ilmu-ilmu agama. Buku IHYA ULUMIDDIN 7: Pintu Taubat bisa dijadikan sebagai panduan untuk bertaubat.

Doa taubat dari segala dosa yang diajarkan Rasulullah SAW pertama yakni doa yang dipanjatkan Nabi Adam as ketika diusir oleh Allah SWT dari surga karena melanggar larangan.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya: Adam dan Hawa berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al A’raf : 23).

Kesalahan besar yang dilakukan Adam dan Hawa adalah melanggar larangan Allah SWT untuk memakan buah khuldi saat berada di dalam surga. Oleh karena itu, Nabi Adam membaca doa untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Nabi Adam memanjatkan doa yaitu :

“Robbana dholamna Anfusana wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin.”

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Imam at-Thabari dalam Tafsir-nya menyebutkan bahwa maksud dari kata ‘menzalimi diri kami sendiri’ merupakan kalimat penyesalan karena telah melakukan keburukan yang justru merugikan diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa saat seseorang melakukan keburukan, ternyata akan merugikan dirinya sendiri.

Selain itu, dalam doa Nabi Adam tersebut juga meminta agar taubatnya diterima. Kalimat ‘wa tarhamna lanakunanna minal khosirin,’ menunjukkan jika Nabi Adam dan Hawa tidak diampuni, maka mereka akan menjadi hamba yang merugi.

Allah SWT kemudian menjawab doa Nabi Adam: “Hai Adam, Aku telah terima taubatmu dan telah Aku ampuni dosamu. Tidak ada seorangpun di antara keturunanmu yang berdoa dengan doa sepertimu kecuali Aku ampuni dosa-dosanya, Aku angkat kesedihan dan kesulitannya, Aku cabut kefakiran dari dirinya, Aku niagakan dia melebihi perniagaan semua saudagar, Aku tundukkan dunia di hadapannya meskipun dia tidak menghendakinya.”

Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab ad-Durul Mantsûr fît Tafsîril Ma’tsûr mengutip riwayat bahwa sebelum memanjatkan doa, Nabi Adam bermunajat: “Ya Allah, jika Aku memohon kepada-Mu dengan nama Muhammad, apakah Engkau sudi mengampuni dosaku?”

Allah menjawab, “Siapa Muhammad?” Adam berkata, “Maha Suci Engkau, ketika Engkau ciptakan aku, aku tengadahkan wajahku menghadap arasy-Mu dan di sana tertulis kalimat ‘Laa ilaaha Illallah’, maka Aku tahu bahwa tidak ada seorang pun yang lebih tinggi derajatnya di sisi-Mu kecuali dia yang namanya bersanding dengan nama-Mu.”

Allah menjawab, “Hai Adam, dia adalah nabi terakhir dari keturunanmu. Jika bukan karena dia, aku tidak akan menciptakanmu.”

Setelah dikeluarkan dari surga, diceritakan bahwa Nabi Adam kemudian memutari Ka’bah sebanyak tujuh kali dan shalat dua rakaat.

Setelah itu, Nabi Adam kemudian mendatangi multazam, yakni dinding Ka’bah yang terdapat di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Kemudian, ia pun berdoa:

Allahumma innaka ta‘lamu sirri wa ‘allaniyati, faqbal ma’dziroti. Wa ta‘lam ma fi nafsi faghfir li dzunubi. Wa ta’lamu hajati wa atini suali. Allahumma inni as aluka iimaanan yubasyiru qolbi, wa yaqinan shodiqon hatta a‘lama annahu la yusibana illa ma katabta ali, ar ridho bima qodhoita ‘alayya”.

Artinya: “Ya Allah, Engkau mengetahui rahasia dan tindak-tandukku, terimalah permohonan maafku. Engkau mengetahui detak hatiku, ampunilah dosaku. Engkau mengetahui kebutuhanku, kabulkanlah permohonanku. Ya Allah, aku memohon padaMu diberikan keimanan yang meresap dalam hati, keyakinan yang teguh sehingga aku yakin bahwa tidak ada apa pun yang akan menimpaku kecuali karena takdir yang telah Engkau catat dan aku ridha terhadap ketentuan yang Engkau tetapkan untukku.”

Menurut Syekh Abu Bakar Syatha, Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Adam bahwa anak-cucunya berdoa seperti ini, maka segala kesulitannya akan diringankan, rezekinya dicukupkan dan dicukupkan segala kebutuhan duniawinya walaupun tidak mengharapkan.

Dalam kitab Al-Maslakul Qorib karya Al-Habib Thohir bin Husain bin Thohir terdapat tambahan dalam doa tersebut: “Ya Allah, panjangkanlah umurku dalam ketaatan kepada-Mu dan mengenal-Mu, dan penuhilah hatiku dengan keyakinan yang mana dengannya menjadi ringanlah segala musibah dunia. Dan ringankanlah atasku sakaratul maut dan tutuplah usiaku dengan keadaan yang terbaik, dan rezky kanlah aku pertemanan dengan Nabi-Mu Muhammad semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam-di akhirat dalam surga khuldi dan berilah aku nikmat dengan memandang ‘wajah’-Mu yang mulia.”

Doa taubat dari segala dosa yang diajarkan Rasulullah selanjutnya yakni doa sayyidul istighfar. Doa ini dianjurkan dibaca pagi dan petang yaitu :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Latinnya : Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu a’uudzubika min syarri maa shona’tu abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u budzanbii fagjfirlii fainnahuu laa yaghfiru dzunuuba illaa anta.

Artinya : “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasanMu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

Doa taubat dari segala dosa selanjutnya yang diajarkan Rasulullah SAW yakni dibaca setelah sholat wajib.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَىَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Rabbighfir lii wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim.

Artinya: “Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i, Al-Bukhari)