Nama Malaikat dan Tugasnya

Malaikat juga memiliki tugas-tugas khusus yang diperintahkan oleh Allah, diantaranya yaitu:

Itulah beberapa nama dan tugas dari malaikat Allah yang harus diketahui semua umat muslim. Hal itu juga menjadi kewajiban kita dalam mengimani hal itu.

Bagi malaikat yang tidak ada perinciannya misalnya nama dan tugasnya, kita mengimaninya secara global mengenai tugas dan amalan malaikat tersebut.

Jumlah malaikat yang kita ketahui sejak kecil ada 10, yang dimana nama malaikat dan tugasnya sudah dijelaskan dengan lengkap di atas.

Namun sebenarnya jumlah malaikat itu sangat banyak, tapi yang wajib diketahui hanya 10 saja.

Percaya Bahwa Ada Kehidupan Setelah Dunia

Ada juga beberapa tugas dari malaikat yang masih berhubungan dengan kehidupan setelah dunia.

Malaikat Izrail memiliki tugas dalam mencabut nyawa, Malaikat Israfil tugasnya adalah meniup sangkakala pada hari akhir dan hari kebangkitan manusia.

Ada lagi Malaikat Munkar dan Nakir yang bertugas untuk menanyakan amalan perbuatan manusia selama hidup di alam kubur.

Selain itu ada lagi Malaikat Malik dan Ridwan yang menjaga pintu neraka dan pintu surga.

Hikmah dalam iman kepada malaikat adalah membuat manusia percaya bahwa ada kehidupan yang lain setelah meninggal, yaitu di alam kubur dan di akhirat suatu hari nanti.

Manusia harus selalu menjalankan perintah Allah agar bisa masuk surga.

Sifat dan Bentuk Malaikat

Selain nama malaikat dan tugasnya, manusia juga wajib beriman pada sifat-sifat baik malaikat.

Baik sifat mereka yang berupa kholqiyah maupun sifat mereka yang berupa khuluqiyah. Sifat kholqiyah adalah sifat yang berupa wujud/bentuk/fisik dari malaikat.

Seperti yang pernah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa ia pernah melihat sifat bentuk dari Malaikat Jibril, yang dimana Jibril memiliki 600 sayap yang hampir menutupi ufuk pada saat itu.

Namun bentuk malaikat dapat berubah-ubah sesuai dengan kehendak Allah. Misalnya Malaikat Jibril yang datang menemui Nabi Muhamman SAW yang menyerupai seorang lelaki, dengan bajunya yang sangat putih dan rambutnya yang sangat hitam.

Manusia juga harus mengimani sifat malaikat yang berupa khuluqiyah yaitu sifat yang berupa kebaikan dari para malaikat tersebut.

Tak Pernah Durhaka

Berbeda dengan sikap dan sifat yang ada pada diri manusia, malaikat tak pernah bersikap durhaka kepada Allah SWT.

Mereka akan selalu siap untuk melakukan apapun yang Allah minta dan perintahkan.

Mereka juga tidak akan pernah terlambat dalam mengerjakan apa yang diperintahkan Allah.

Malaikat menjadi makhluk yang memiliki segenap kekuatan dan mereka sama sekali tidak mempunyai kelemahan.

Apapun tugas yang diberikan pada malaikat oleh Allah tentu akan selalu mereka kerjakan dengan baik.

Ada banyak sekali dalil tentang nama malaikat dan tugasnya, yang juga masih berkaitan dengan sifat mereka yang selalu bertasbih.

Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu bertasbih padaNya tanpa terkecuali.

Mereka selalu memuji Allah dan kebeseranNya baik di siang maupun saat malam hari tiba.

Cakupan Iman Kepada Malaikat

Hafalan nama malaikat dan tugasnya harus menjadi sesuatu yang selalu diingat, karena itu penting.

Penting juga mengajarkan hal itu pada anak-anak sejak dini agar mereka juga mengenal malaikat. Keimanan seorang muslim pada malakat harus mengandung hal-hal seperti di bawah ini:

Keimanan seseorang pada malaikat akan menjadi tidah sah apabila salah satu unsur di atas tidak dilakukan.

Baik keimanan yang sifatnya global atau keimanan yang sifatnya terperinci. Batal keimanannya pada malaikat dan batal semua keimanannya jika unsur di atas tidak dijalankan.

Penamaan Nama Malaikat

Malaikat Allah juga memiliki namanya masing-masing, seperti yang sudah dibahas di dalam nama malaikat dan tugasnya masing-masing.

Kewajiban manusia adalah beriman kepada para malaikat yang memiliki nama tersebut secara global.

Kita beriman pada malaikat dengan nama-nama mereka yang bahkan sudah diingat di luar kepala, dan selalu disebutkan dengan rinci oleh Allah dan Rasul.

Beberapa nama malaikat yang dikenal adalah Malaikat Jibril, Israfil, Mikail, Izrail, dan masih banyak lagi.

Manusia juga beriman kepada malaikat-malaikat Allah yang namanya tidak diketahui secara global.

Orang tidak boleh memberi nama pada malaikat yang tidak diketahui namanya, tanpa dalil yang jelas dan shahih atau dari Al Quran.

Mengenal Malaikat Lebih Dekat

Rukun iman yang kedua adalah iman kepada malaikat jangan hanya menjadi ucapan saja.

Namun kenali juga malaikat lebih dekat dengan beberapa hal penting yang harus diketahui seperti berikut ini:

Tak hanya nama malaikat dan tugasnya Islam saja yang diketahui, tapi ketahui juga bagaimana wujud dari malaikat.

Mengimani wujud atau keberadaan malaikat menjadi salah satu syarat sah dalam iman kepada malaikat bagi manusia.

Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya dan wujud dari malaikat ini benar-benar ada, tidak seperti apa yang diyakini oleh orang-orang yang sesat.

Mereka bahkan mengingkari keberadaan malaikat sebagai makhluk Allah.

Mereka juga menyatakan bahwa malaikat itu hanya kiasan semata dan sebuah kekuatan manawi yang merupakan suatu kekuatan baik, yang tersembunyi di dalam diri sebuah makhluk.

Anggapan seperti ini adalah anggapan yang mendustakan Al Quran, hadist-hadist Nabi yang sudah shahih, dan kesepakatan para kaum muslimin.

Sehingga ada dalil yang menjelaskan bahwa malaikat itu murni ciptaan Allah dan bukan merupakan kekuatan manawi.

Sebagaimana yang pernah diucapkan oleh orang-orang yang sesat dan seluruh kaum muslimin sudah sepakat dengan hal itu.

Tak Pernah Membantah

Malaikat juga menjadi makhluk Allah yang tak pernah membantah apapun yang Allah katakan.

Bahkan mereka tidak mengucapkan kata-kata apapun di hadapan Allah. Mereka juga tak pernah menentang semua keputusan dan perintah Allah SWT.

Semua yang diperintahkan oleh Allah akan langsung dikerjakan dan dilakukan oleh malaikat saat itu juga.

Menyempurnakan Iman Kepada Allah

Hikmah berikutnya dalam beriman kepada malaikat adalah dapat meningkatkan sekaligus juga menyempurnakan iman pada Allah SWT.

Beriman kepada malaikat menjadi rukun iman yang kedua yang wajib dipercaya.

Meningkatkan iman pada Allah dapat dibuktikan juga dengan mendekatkan diri pada Allah dan menjauhi laranganNya.

Dengan beriman kepada malaikat hal itu dapat menyempurnakan iman kepada Allah SWT.

Usahakan juga untuk memberi edukasi pada anak-anak mengenai iman pada malaikat sejak mereka masih kecil.

Agar mereka bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaannya pada rukun iman dan juga rukun islam, termasuk pada malaikat Allah.

Dalam meyakini nama malaikat dan tugasnya, teruslah berbuat baik. Misalnya dengan melakukan sedekah pada orang-orang yang membutuhkan dengan melalui Lembaga Yayasan Yatim Mandiri yang sudah terpercaya, dan menjadi lembaga terbaik yang ada saat ini.

TIGA PELAYAN ALLAH YANG GAGAH PERKASA

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Pesta S. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung – Jumat, 29 September 2018)

Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab.

Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Dan 7:9-10,13-14)

Bacaan Pertama alternatif: Why 12:7-12;  Mazmur Tanggapan: Mzm 138:1-5; Bacaan Injil: Yoh 1:47-51

Hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung, para pelayan Allah gagah-perkasa, yang memainkan peranan penting dalam rencana-penyelamatan-Nya. Saudari-saudara Kristiani yang bukan Katolik tentu hanya mengenal dua nama saja. Nama Rafael muncul dalam Kitab Tobit yang tidak ada dalam Alkitab mereka. Menurut tradisi Yahudi ada tujuh Malaikat Agung, yaitu Uriel, Rafael, Raguel, Mikael, Sariel, Gabriel dan Remiel (kalau ada waktu, silahkan membaca tentang hal itu di Encyclopaedia Britannica). Rafael memperkenalkan dirinya kepada Tobit dengan berkata: Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat di hadapan Tuhan yang mulia” (Tob 12:15).

Dalam zaman modern di mana kita manusia cenderung untuk mempertimbangkan hampir segalanya (kalau tidak mau dikatakan ‘segala-galanya’) dari  suatu perspektif duniawi, maka pesta seperti ini mengingatkan kita akan keberadaan malaikat dan/atau berbagai makhluk surgawi yang disebut “singgasana, kerajaan, pemerintah dan penguasa” (lihat Kol 1:16), juga tentang “roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang akan mewarisi keselamatan” (Ibr 1:14).

Sampai berapa seringkah kita berpikir tentang para malaikat, yang dikatakan oleh sejumlah orang kudus mempunyai tingkatan-tingkatan itu? Mungkin karena pengaruh film-film horor, rasanya lebih mudahlah untuk menerima realitas Iblis dan roh-roh jahatnya (sesungguhnya adalah para mantan malaikat yang  berontak) daripada makhluk-makhluk surgawi ini yang setia kepada Allah. Akan tetapi, sementara kita merayakan pesta para malaikat agung pada hari ini, baiklah kita mempertimbangkan peranan yang mereka mainkan seperti yang dikemukakan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK): “Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan ‘malaikat’, adalah suatu kebenaran iman. …… Sampai Kristus datang kembali, pertolongan para malaikat yang penuh rahasia dan kuasa itu sangat berguna bagi seluruh kehidupan Gereja” (KGK 328, 334).

Malaikat adalah pelayan dan pesuruh Allah, yang selalu memandang wajah Bapa di surga (Mat 18:10), sehingga sang pemazmur menulis: “Pujilah TUHAN (YHWH), hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya” (Mzm 103:20; lihat KGK 329). Sebagai makhluk rohani murni mereka mempunyai akal budi dan kehendak mereka adalah wujud pribadi dan tidak dapat mati. Mereka melampaui segala makhluk yang kelihatan dalam kesempurnaan (KGK 330). Karena para malaikat dipanggil untuk membantu memajukan kerajaan Allah, maka tidak salah kalau kita berkesimpulan bahwa mereka mempunyai peranan juga dalam kehidupan umat Allah – anda dan saya.

Pada kenyataannya, apakah kita menyadarinya atau tidak, kehidupan kita dikelilingi oleh para malaikat, apakah melalui bisikan nurani kita atau saat-saat berkat yang tidak kita sangka-sangka dan harap-harap atau perlindungan. “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan (doa syafaat)” (KGK 336).

Apabila kita mempertimbangkan bagaimana para malaikat memandang wajah Allah (lihat Mat 18:10), maka kita; akan melihat doa kita dari terang yang berbeda. Bayangkanlah, setiap kali and berdoa dan sujud menyembah Allah, para malaikat ada di sana, berdoa bersama anda. Sebagaimana para gembala melihat sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus (Luk 2:8-14), kita pun bergabung menyanyikan lagu penyembahan bersama mereka setiap kali kita merayakan Ekaristi Kudus (KGK 335). Banyak sekali malaikat menggabungkan diri dengan suara kita dalam paduan suara surgawi setiap kali kita dalam Misa kita bernyanyi: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Terberkatilah yang datang atas nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga!” (lihat Yes 6:3; bdk. Why 4:8).

Para malaikat dapat menjadi mata rantai yang menghubungkan kita dengan surga, maka pandanglah ke atas! Doa-doa anda mempunyai nilai yang besar. Anda dapat menggabungkan diri dengan sejumlah besar malaikat yang sujud menyembah Allah, apakah dalam Misa Kudus atau pada saat anda berdoa secara pribadi, dan doa anda itu dapat membawa “hujan berkat” dari Allah ke atas bumi.

DOA: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah semesta alam. Dengan penuh ketakjuban dan hormat, kami semua sujud menyembah Engkau dalam kemuliaan-Mu. Perkenankanlah suara kami bergabung dengan paduan suara surgawi para malaikat dalam memuji-muji kemuliaan-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 1:47-51), bacalah tulisan yang berjudul “MIKAEL, GABRIEL DAN RAFAEL” (bacaan tanggal 29-9-18) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 18-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2018.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 29-9-17 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 26 September 2018 [Peringatan S. Elzear & Delfina, OFS]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

TRIBUNNEWS.COM - Inilah nama-nama Malaikat Allah beserta tugas yang dikerjakannya.

Allah Swt menciptakan Malaikat dari nur atau cahaya dengan berbagai keistimewaan serta tugasnya masing-masing.

Tugas Malaikat tersebut ditujukan untuk seluruh makhluk hidup yang ada di dunia.

Dikutip dari Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka, Malaikat memiliki sifat yang baik dan selalu taat kepada Allah Swt.

Selain itu, Malaikat juga tak pernah membangkang terhadap tugas yang diberikan oleh Allah Swt.

Sebagai umat muslim yang taat, maka wajib beriman kepada Malaikat-malaikat Allah, terutama 10 nama Malaikat berikut ini:

Baca juga: Tugas Malaikat Ruh al-Qudus atau Malaikat Jibril, Berikut Sifat dan Perilaku Malaikat

Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu pada para rasul Allah SWT.

Di dalam Al-Qur'an, Malaikat Jibril disebutkan sebanyak tiga kali.

Malaikat Jibril juga memiliki nama lain, yaitu Ruhulkudus dan Ruhulamin.

Selain menyampaikan wahyu, Malaikat Jibril juga bertugas untuk meniupkan ruh pada setiap janin yang ada pada tubuh manusia.

Malaikat Jibril juga bertugas untuk membawa rahmat.

Rahmat itu ditujukan kepada mereka yang senantiasa menjaga kesucian ketika tiba sakaratul maut.

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang menjadi musuh Jibril?” Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman”. QS. Al-Baqarah ayat 97.

TIGA MALAIKAT AGUNG ALLAH

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Pesta S. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung,

Rabu, 29 September 2021)

Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab.

Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Dan 7:9-10,13-14)

Bacaan Pertama alternatif: Why 12:7-12a;  Mazmur Tanggapan: Mzm 138:1-5; Bacaan Injil: Yoh 1:47-51

Hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung, para pelayan Allah gagah-perkasa, yang memainkan peranan penting dalam rencana-penyelamatan-Nya. Saudari-saudara kita Kristiani yang bukan Katolik tentu hanya mengenal dua nama saja. Nama Rafael muncul dalam Kitab Tobit yang tidak ada dalam Alkitab mereka. Menurut tradisi Yahudi ada tujuh Malaikat Agung, yaitu Uriel, Rafael, Raguel, Mikael, Sariel, Gabriel dan Remiel (kalau ada waktu, silahkan membaca tentang hal itu di Encyclopaedia Britannica). Nama-nama yang terdapat dalam Wikipedia tentang para malaikat agung dalam Yudaisme juga berjumlah 7 (tujuh) walaupun dengan sedikit perbedaan. Dalam Kitab Tobit (Deuterokanonika), Rafael memperkenalkan dirinya kepada Tobit dengan berkata: “Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat di hadapan Tuhan yang mulia” (Tob 12:15). Jadi, dari sejak awal saya tegaskan bahwa penghormatan kepada tiga  malaikat agung tidak boleh menyebabkan kita tidak menghormati para malaikat agung yang tidak disebutkan namanya, dan juga para mahkluk surgawi lainnya.

Dalam zaman modern di mana kita manusia cenderung untuk mempertimbangkan hampir segalanya (kalau tidak mau dikatakan ‘segala-galanya’) dari  suatu perspektif duniawi, maka pesta seperti ini mengingatkan kita akan keberadaan malaikat dan/atau berbagai makhluk surgawi yang disebut “singgasana, kerajaan, pemerintah dan penguasa” (lihat Kol 1:16), juga tentang “roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang akan mewarisi keselamatan” (Ibr 1:14).

Sampai berapa seringkah kita berpikir tentang para malaikat, yang dikatakan oleh sejumlah orang kudus mempunyai tingkatan-tingkatan itu? Mungkin karena pengaruh film-film horor, rasanya lebih mudahlah untuk menerima realitas Iblis dan roh-roh jahatnya (sesungguhnya adalah para mantan malaikat yang  berontak) daripada makhluk-makhluk surgawi ini yang setia kepada Allah. Akan tetapi, sementara kita merayakan pesta para malaikat agung pada hari ini, baiklah kita mempertimbangkan peranan yang mereka mainkan seperti yang dikemukakan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK): “Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan ‘malaikat’, adalah suatu kebenaran iman. …… Sampai Kristus datang kembali, pertolongan para malaikat yang penuh rahasia dan kuasa itu sangat berguna bagi seluruh kehidupan Gereja” (KGK 328, 334).

Malaikat adalah pelayan dan pesuruh Allah, yang selalu memandang wajah Bapa di surga (Mat 18:10), sehingga sang pemazmur menulis: “Pujilah TUHAN (YHWH), hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya” (Mzm 103:20; lihat KGK 329). Sebagai makhluk rohani murni mereka mempunyai akal budi dan kehendak mereka adalah wujud pribadi dan tidak dapat mati. Mereka melampaui segala makhluk yang kelihatan dalam kesempurnaan (KGK 330). Karena para malaikat dipanggil untuk membantu memajukan kerajaan Allah, maka tidak salah kalau kita berkesimpulan bahwa mereka mempunyai peranan juga dalam kehidupan umat Allah – anda dan saya.

Pada kenyataannya, apakah kita menyadarinya atau tidak, kehidupan kita dikelilingi oleh para malaikat, apakah melalui bisikan nurani kita atau saat-saat berkat yang tidak kita sangka-sangka dan harap-harap atau perlindungan. “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan” (KGK 336).

Apabila kita mempertimbangkan bagaimana para malaikat memandang wajah Allah (lihat Mat 18:10), maka kita; akan melihat doa kita dari terang yang berbeda. Bayangkanlah, setiap kali and berdoa dan sujud menyembah Allah, para malaikat ada di sana, berdoa bersama anda. Sebagaimana para gembala melihat sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus (Luk 2:8-14), kita pun bergabung menyanyikan lagu penyembahan bersama mereka setiap kali kita merayakan Ekaristi Kudus (KGK 335). Banyak sekali malaikat menggabungkan diri dengan suara kita dalam paduan suara surgawi setiap kali kita dalam Misa kita bernyanyi: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Terberkatilah yang datang atas nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga!” (lihat Yes 6:3; bdk. Why 4:8).

Para malaikat dapat menjadi mata rantai yang menghubungkan kita dengan surga, maka pandanglah ke atas! Doa-doa anda mempunyai nilai yang besar. Anda dapat menggabungkan diri dengan sejumlah besar malaikat yang sujud menyembah Allah, apakah dalam Misa Kudus atau pada saat anda berdoa secara pribadi, dan doa anda itu dapat membawa “hujan berkat” dari Allah ke atas bumi.

DOA: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah semesta alam. Dengan penuh ketakjuban dan hormat, kami semua sujud menyembah Engkau dalam kemuliaan-Mu. Perkenankanlah suara kami bergabung dengan paduan suara surgawi para malaikat dalam memuji-muji kemuliaan-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami  bacaan Pertama hari ini (Why 12:7-12), bacalah tulisan yang berjudul “PESTA PARA MALAIKAT AGUNG YANG KITA RAYAKAN HARI INI” (bacaan tanggal 29-9-21) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 21-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2021.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 29-0-20 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 28 September 2021 [Peringatan Fakultatif S. Wenseslaus, Martir, S. Laurensius Ruiz, dkk. Martir di Jepang]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tak Berjenis Kelamin

Salah satu sifat dari malaikat yang juga harus diketahui adalah, malaikat tidak memiliki jenis kelamin.

Berbeda juga dengan manusia yang berjenis kelamin ada laki-laki dan ada juga perempuan.

Malaikat merupakan makhluk yang memang diciptakan oleh Allah tanpa jenis kelamin apapun.